Ucapan Burung Ketiga
Dari Mantiqut Thair by Faridu'd-Din Attar
Burung ketiga berkat pada Hudhud, “Aku penuh dengan kesalahan, maka
bagaimana aku akan berangkat menempuh jalan itu? Mungkinkah seekor lalat
kotor layak bagi Simurgh di Pegunungan Kaukasus? Bagaimana mungkin
pendosa yang berpaling dari jalan yang benar akan mendekati Raja?”
Hudhud berkata, “O burung yang kehilangan harapan, janganlah begitu
berputus asa, mohonlah ampun dan kemurahan. Jika kau begitu mudah
mencampakkan perisai itu, tugasmu sungguh-sungguh akan menjadi sulit …
Cerita Kecil tentang Seorang yang Jahat
Seorang yang bersalah karena banyak dosa bertaubat dengan pedihnya dan
kembali ke jalan lurus. Tetapi pada waktunya, hasratnya akan keduniawian
kembali lebih kuat dari yang sudah-sudah, dan sekali lagi ia tunduk
pada pikiran-pikiran dan perbuatan-perbuatan jahat. Kemudian sedih
menghimpit hatinya dan membawanya ke dalam keadaan yang amat sengsara.
Sekali lagi ia ingin mengubah sikapnya, tetapi tak berdaya berbuat
demikian. Bagai sebutir gandum dalam panci panas, siang dan malam
hatinya tak dapat tenang, dan airmatanya menyirami debu. Suatu pagi
sebuah suara gaib bicara padanya, “Dengarkan Tuhan Penguasa Dunia.
Ketika kau bertaubat pertama kali, kuterima taubatmu. Meskipun aku dapat
menghukummu, namun aku tak berbuat demikian. Kedua kali, ketika kau
terjatuh dalam dosa, kuberikan pertangguhan bagimu, dan kini, dalam
kemarahanku pun, tak kumatikan kau. Hari ini, o gila, kau tak mengakui
pengkhianatanmu dan ingin kembali padaku buat yang ketiga kali.
Kembalilah kalau begitu, ke Jalan itu. Aku membukakan pintuku bagimu dan
menunggu. Bila kau benar-benar telah mengubah sikapmu, dosa-dosamu akan
diampuni.”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar