Nasehat Nassiruddin
Yang terkasih dari Tush, lautan rahasia-rahasia ruhani itu berkata pada salah seorang muridnya.
“Leburkan dirimu dalam api cinta, sehingga engkau menjadi sehelai
rambut, maka kau akan layak menduduki tempatmu diantara ikat rambut
kekasihmu.
Bila matamu kau arahkan ke jalan itu dan awas, maka renungkan dan fikirkanlah rambut demi rambut.
Ia yang membelakangi dunia ini untuk menempuh jalan itu, akan mendapat
kematian. Ia yang mendapat kematian akan mendapat kebaqaan.
Oh
hatiku, bila kau telah berubah sepenuhnya seberangilah jembatan sirat
dan api yang menyala; karena bila minyak dalam lampu itu terbakar, ia
akan merupakan asap sehitam gagak tua, tapi bila minyak itu diserap api,
ia tak akan memiliki wijudnya yang kasar lagi.
Bila kau ingin
sampai ke tempat yang luhur itu, lebih dahulu bebaskan dirimu sendiri,
kemudian keluarlah dari ketiadaan bagai buraq. Kenakanlah jubah
kenihilan, dan minumlah dari piala kemusnahan, kemudian ikatlah dadamu
dengan ikat pinggang peniadaan, dan kenakan ikat kepalamu dalam
kefanaan, pacu kudamu ketempat yang tiada keinginan lagi.
Tetapi jika dalam dirimu masih tinggal nafsu duniawi walau sedikit, maka ke tujuh samudera akan penuh kesengsaraan bagimu.
Dari : Parlemen Burung, Fariduddin Attar
Tidak ada komentar:
Posting Komentar