Mahmud dan Penangkap Ikan
Manthiqut-Thair, by Fariruddin Attar
Sultan Mahmud suatu kali terpisah dari pasukannya, dan benar-benar
seorang diri saja menggelepar lari di atas kudanya bagaikan angin. Tak
lama kemudian dilihatnya seorang anak laki-laki kecil duduk di tepi
sungai menebarkan jalanya. Sultan Mahmud mendekatinya; dan mendapati
bahwa anak itu sedih dan murung, maka ia pun berkata, “Anak manis, apa
yang membuat kau begitu sedih? Belum pernah kulihat orang semurung itu.”
“O Pangeran yang tampan,” jawab anak itu, “kami ini tujuh bersaudara;
kami tak berayah lagi, dan ibu kami amat miskin. Setiap hari hamba
datang dan berusaha menangkap ikan buat makan. Hanya bila hamba berhasil
menangkap beberapa ekor, kami akan dapat makan malam.”
“Bolehkah aku mencoba?” tanya Sultan. Setelah anak itu memperbolehkan,
Sultan pun menebarkan jala, yang karena ikut membantu kemujuran
penebarnya, dengan cepat jala itu menarik seratus ekor ikan. Melihat
itu, si anak berkata dalam hati, “Nasibku sungguh mengagumkan. Alangkah
beruntungnya karena semua ikan ini berguling-guling masuk ke dalam
jalaku.” Tetapi Sultan berkata, “Jangan bohongi dirimu sendiri Anakku.
Akulah penyebab kemujuranmu. Sultan telah menangkap semua ikan ini
untukmu.” Berkata demikian, Sultan pun meloncat ke atas kudanya. Anak
itu mohon pada Sultan agar mengambil bagiannya, tetapi Sultan menolak,
dengan mengatakan bahwa ia akan mengambil perolehan hari berikutnya.
“Esok pagi, kau harus menangkap ikan untuku,” katanya. Kemudian ia pun
kembali ke istananya.
Keesokan harinya diperintahkannya seorang
perwiranya untuk mengambil anak itu. Setelah mereka tiba,
diperintahkannya anak itu duduk di sisinya di atas singgasana. “Tuanku,”
kata seorang pegawai istana, “anak ini pengemis!” “Biarlah,” jawab
Sultan, “kini ia jadi kawanku.
Mengingat bahwa kami telah mengikat
persahabatan, tak dapat aku menyuruhnya pergi.” Demikianlah Sultan
memperlakukan anak itu sama dengan dirinya. Akhirnya seseorang bertanya
pada anak itu, “Bagaimana halnya maka kau begitu dihormati?” Anak itu
menjawab, “Kegembiraan telah datang, dan kesedihan pun berlalu, karena
aku bertemu dengan raja yang berbahagia.”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar