Dalih Burung Kelima
Dari Mantiqut thair by Faridu'd-Din Attar
Cerita Kecil tentang Abbasah
Suatu petang, Abbasah berkata, “Bayangkan misalnya orang-orang kafir
yang banyak di dunia ini, dan bahkan juga orang-orang dari suatu suku
bangsa Turki yang banyak bicara itu dengan tulus menerima agama –yang
demikian mungkin saja terjadi. Tetapi seratus dua puluh ribu nabi telah
diutus untuk jiwa yang tak beriman itu agar jiwa itu dapat menerima
kepercayaan Muslim atau binasa, namun para nabi itu belum berhasil juga.
Mengapa begitu banyak ketekunan dan begitu sedikit hasil?”
Kita semua ada di bawah kekuasaan nafsu badan jasmani yang tak setia dan durhaka, yang kita pelihara dalam diri kita.
Dibantu dari dua pihak sebagaimana adanya, maka akan mengherankan bila
badan jasmani ini binasa. Jiwa, bagai kesatria yang setia, terus
mengendarai kudanya, tetapi senantiasa anjing itu kawannya; kesatria itu
mungkin lari di atas kudanya, tetapi si anjing mengikuti. Cinta yang
diterima oleh hati diambil oleh badan jasmani. Namun barang siapa dapat
menguasai anjing ini akan menangkap singa kedua dunia itu dalam
jaringnya.
Seorang Raja Mengajukan Pertanyaan Pada Seorang Darwis
Suatu kali seorang raja melihat seorang laki-laki, yang –meskipun
berpakaian compang-camping– bertekun di jalan penyempurnaan-diri. Raja
memanggil orang itu dan bertanya, “Siapakah yang jelas lebih baik, kau
atau aku?” Kata orang itu, “O Tuan yang tak tahu, tebah dada Tuan dan
tutup mulut Tuan.
Siapa yang memuji diri sendiri tak mengerti akan
makna kata-kata; tetapi ini mesti hamba katakan: tak dapat disangsikan
lagi bahwa orang seperti hamba ini jelas seratus kali lebih baik
ketimbang orang seperti Tuan. Tanpa sedikit pun citarasa keagamaan,
anjing nafsu Tuan telah menurunkan derajat Tuan menjadi keledai. Anjing
nafsu itu menguasai Tuan dan mengendarai Tuan dengan tali kendali sambil
mendorong kepala Tuan ke sana ke mari.
Tuan melakukan segala yang
diperintahkannya. Tuan orang yang tak berarti dan tak berguna sedikit
pun, sedang hamba yang tahu akan kerahasiaan hati telah membuat anjing
ini jadi keledai hamba untuk hamba kendarai. Anjing Tuan menguasai Tuan,
tetapi jika Tuan mau menjadikannya keledai, maka Tuan pun akan seperti
hamba, dan seratus kali lebih baik daripada rekan-rekan Tuan.”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar