Pertanyaan Burung Keempat
Dari Mantiqut-Thair by Faridu'd-Din Attar
Pertengkaran Dua Orang Sufi
Dua orang yang mengenakan khirka kaum sufi sedang caci-mencaci di muka
pengadilan. Hakim melerai mereka dan berkata, “Tidaklah layak bagi kaum
sufi untuk berbantah antara sesama mereka. Jika kalian mengenakan jubah
sufi mengapa bertengkar? Jika kalian orang-orang yang suka akan
kekerasan, maka buanglah jubah kalian. Tetapi jika kalian layak memakai
jubah itu, berdamailah. Aku, seorang hakim dan bukan orang yang menempuh
jalan ruhani, merasa malu karena khirka itu. Lebih baik kiranya setuju
untuk berbeda pendapat ketimbang bertengkar sementara kalian mengenakan
khirka.”
Jika kau ingin menempuh jalan cinta, hilangkanlah
segala prasangka dan tinggalkan keterikatan pada hal-hal yang bersifat
lahiriah. Sementara itu, agar tak menjadi sumber kejahatan, jangan
berikan jalan bagi rasa dendam dan cinta-diri!
Raja dan Pengemis
Suatu ketika di Mesir seorang laki-laki malang jatuh cinta pada raja,
yang setelah mendengar tentang ini lalu menyuruh panggil orang yang
terpedaya itu dan katanya, “Karena kau gandrung padaku, maka kau harus
memilih salah satu dari yang dua ini dipenggal kepalamu atau masuk
penjara.”
Orang itu mengatakan bahwa ia lebih suka masuk
penjara, dan hampir lupa daratan ia pun siap hendak pergi. Tetapi raja
memerintahkan untuk memenggal kepala orang itu. Seorang menteri istana
berkata, “Ia tak bersalah; mengapa harus dibunuh?” “Karena,” kata raja,
“ia bukan pencinta sejati dan tak tulus. Kalau ia sungguh-sungguh
mendambakan aku, tentulah ia lebih suka kehilangan kepala ketimbang
berpisah dari yang dicintainya. Mestinya cinta itu sepenuhnya atau tidak
sama sekali. Sekiranya ia bersedia dihukum bunuh, tentulah aku akan
mengenakan ikat pinggang kesetiaanku2 dan menjadi darwisnya. Ia yang
mencintai aku, tetapi lebih mencintai kepalanya sendiri, bukanlah
pencinta sejati.”
Catatan kaki:
2 Maksudnya zunnar, tanda ketulusan di jalan agama. (Lihat catatan kaki pada kata zunnar) – H.A.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar